SENJA DI BALIK RINDU
Selasa, 25 juni 2024
Senja di balik rindu
Di sudut senja yang menggelayut di ufuk barat, rindu hadir seperti bayang-bayang yang tak pernah lelah mengikuti. Ia datang tanpa diundang, mengisi setiap ruang kosong di hati dengan kenangan yang dulu pernah terasa hangat. Rindu adalah benang halus yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, menelusuri setiap jejak langkah yang pernah kita lalui bersama.
Setiap kali angin malam berhembus, ia membawa serta bisikan lembut rindu yang membuai hati. Di bawah langit yang mulai kelam, bayanganmu menari-nari dalam ingatan, menghadirkan senyummu yang dulu selalu menyapa penuh kasih. Dalam sunyi, rindu tak pernah henti bercerita tentang saat-saat indah yang kini hanya bisa dikenang.
Rindu adalah aroma hujan pertama yang menyentuh tanah, menggugah memori tentang petualangan di hari-hari yang tak lagi bisa diraih. Setiap tetesnya membawa sejuta rasa, mengalir dalam jiwa dan menciptakan melodi rindu yang menyayat. Dalam setiap butiran air mata yang jatuh, ada secercah harapan untuk kembali merasakan kehadiranmu, meski hanya dalam mimpi.
Namun, rindu juga adalah pelajaran. Ia mengajarkan kita tentang arti keberadaan seseorang yang begitu berarti. Betapa kehadiranmu telah memberi warna dalam hidup yang kini terasa pudar tanpamu. Rindu mengajarkan kita untuk menghargai setiap detik kebersamaan, karena waktu adalah harta yang tak ternilai harganya.
Dalam kesendirian, rindu menjadi sahabat setia. Ia menemani saat-saat terlemah, saat hati merindukan pelukan hangatmu. Meski rindu sering kali membuat air mata jatuh, ia juga adalah pengingat bahwa kita pernah memiliki cerita indah yang takkan pernah pudar.
Dan kini, di bawah langit malam yang bertabur bintang, rindu masih setia menemaniku. Meski jarak memisahkan, hati ini selalu dekat denganmu, mengenang setiap tawa dan duka yang pernah kita bagi. Rindu, meski perih, adalah bukti bahwa cinta kita takkan pernah hilang ditelan waktu.
Penulis : Shofiyyatul Azkiya
Comments
Post a Comment