Kuliah Kerja Nyata 13 IAINU Tuban Bantu Asistensi Mengajar di TPQ Sebagai Bentuk Pengabdian

-

 


Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama' (IAINU) Tuban Kelompok 13 yang mengabdi di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Setiap kelompok Mahasiswa KKN Tematik 13 memiliki program kerja yang positif dan kreatif. 

Diantaranya adalah Asistensi Pembelajaran Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ) Al Hidayah, Al Hikmah dan Khayatul Islam yang bertempat di Desa Sumberarum. Asistensi pembelajaran tersebut diberikan dan berlangsung selama kurang lebih 2 minggu yang dimulai dari tanggal 27 Juli sampai 10 Agustus 2024 setiap pukul 15.30 sampai 16.30 WIB. 

Kegiatan Asistensi Pembelajaran di TPQ ini bertujuan untuk membantu para Ustadz Ustadzah dalam melaksanakan Pembelajaran Al Qur'an. Selain itu mahasiswa juga bisa lebih meningkatan potensi diri, serta mengimplementasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan. 



"Kami sangat senang dan berterimakasih kepada Mahasiswa KKN yang melaksanakan Program Kerja Asistensi Pembelajaran di Taman Pendidikan Al Qur'an dan semoga ilmu yang diberikan bermanfaat" Ujar salah satu Ustadzah TPQ. 

Dan untuk pengelompokkan kelas mengaji diantaranya :

- Kelas Mina : jenjang kelas 4-6 SD

- Kelas Shafa : jenjang kelas 1-3 SD

- Kelas Marwa : jenjang KB/TK

Buku yang digunakan para santri dalam mengaji di TPQ tersebut menggunakan buku tilawati mulai dari jilid 1 sampai jilid 6. Untuk para santri TPQ tersebut jika telah selesai atau lulus jilid 6 maka akan melanjutkan cara belajar membaca Al-Qur'an beserta tajwid nya yang baik dan benar. Selain belajar mengaji, para santri juga diajarkan menghafal doa-doa harian, dan  menghafal surat-surat pendek mulai dari surat Ad-Dhuha sampai surat An-Nas, serta ayat-ayat pilihan lainnya.

Selama pelaksanaan Asistensi Pembelajaran di TPQ, kami mendapatkan respon yang sangat baik dari ustadz ustadzah dan para santriwan santriwati yang ada diketiga TPQ tersebut. Sehingga kegiatan berjalan dengan lancar dan semoga dengan adanya kegiatan ini kami bisa memberikan banyak manfaat bagi warga TPQ dan masyarakat setempat di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek.


Narasumber : Ninok Septia Handayani

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mahasiswa KKN 13 IAINU Tuban 2024 Hadiri Tahlilan Rutin di Dusun Sumberjo, Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban

-
Image
        Mahasiswa KKN Tematik 13 Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban Desa Sumberaum Kecamatan Kerek yang menghadiri Tahlilan Rutin secara aktif di Dusun Sumberjo, Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek. Tradisi keagamaan islam yang masih ada dan berkembang di Indonesia terutama di pulau Jawa, adalah tahlil. Kegiatan Tahlilan yang diawali dengan mauidzoh hasanah, pembacaan asmaul husna, pembacaan kalimat tahlil, dan doa.      Kegiatan tersebut dilakukan mahasiswa KKN Tematik 13 yang berupaya dalam membaur dan berkontribusi ke masyarakat setempat. Tahlilan Rutin ini diadakan setiap Minggu Malam Senin pukul 19.00 dan diikuti oleh warga sekitar Dusun Sumberjo serta Jamaah Muslimat. Yang diawali dengan Mauidzoh Hasanah oleh Ustadz Khaerul Huda dan dilanjutkan pembacaan tahlil yang di pimpin oleh Ibu Rumiyati. Putri Ika Cahyani sekretaris KKN Tematik 13, mengungkap bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk  kehidupan ...
Read more

Membangun Tim yang Solid dalam Organisasi: Mengelola Konflik dan Perbedaan serta Mengembangkan Budaya Tim yang Positif

-
Image
  Organisasi yang kuat dibangun oleh tim yang solid. Namun, membentuk tim yang solid tidaklah semudah menyatukan orang-orang dalam satu ruangan. Dalam sebuah tim, pasti terdapat perbedaan latar belakang, karakter, bahkan cara berpikir yang dapat memicu konflik. Namun justru dari sinilah kekuatan sebuah tim dapat tumbuh—jika konflik dikelola dengan bijak dan perbedaan dipahami sebagai kekayaan, bukan ancaman. Mengelola konflik bukan berarti menghindarinya, tetapi mampu menghadapinya dengan sikap terbuka dan komunikasi yang sehat. Konflik yang disikapi dengan kepala dingin dan hati lapang akan menjadi jembatan menuju pengertian dan perbaikan, Di sinilah pentingnya kepemimpinan yang inklusif dan empati dalam setiap individu tim. Selain itu, budaya tim yang positif sangat penting. Budaya ini dibentuk oleh nilai-nilai seperti saling percaya, apresiasi, dan kerja sama. Ketika anggota tim merasa dihargai dan didengarkan, semangat kolaborasi akan tumbuh. Membangun budaya ini bukanlah tugas...
Read more